Minggu, 01 April 2012

Drs. Supriyono, SH. MM. – Membantu Mengatasi Persoalan Guru

IMG 5790 Drs. Supriyono, SH. MM.   Membantu Mengatasi Persoalan Guru
Puger, grenden-cyber – Saat harus melepas tugas fungsional dan beralih dengan tugas-tugas struktural, tidak ada hambatan sedikitpun bagi Drs. Supriyono, SH.MM., karena selama ini dia banyak belajar dari organisasi, lebih khusus pada organisasi para guru, yakni PGRI. Aktifitasnya di tubuh PGRI sudah dia awali sejak diangkat menjadi guru dan ditempatkan di SD Pace 09 Silo pada 1 Maret 1987. Karena tempat dia mengajar merupakan sekolah terpencil, sulit bagi Supriyono untuk meluapkan ketertarikannya pada organisasi.
            Baru setelah mutasi ke kecamatan Puger pada tahun 1989, minatnya pada organisasi dapat lebih tersalurkan. Diawali dengan menjadi Pengurus Ranting PGRI Grenden, mulai dari sekretaris hingga wakil ketua. Selanjutnya menjadi pengurus PGRI Cabang Puger dengan posisi Wakil Ketua. Pada Periode kepengurusan PGRI Jember 2005 – 2010 dia dipercaya menjadi Kabid Advokasi dan Perlindungan Hukum PGRI Jember. Dan pada pada periode kepengurusan PGRI Jember 2010 – 2015, dia menjadi sekretaris PGRI Jember.
            Seiring dengan peningkatan karirnya di tubuh organisasi PGRI, karirnya sebagai pendidik juga ikut melesat.  Setelah hampir 15 tahun menjadi guru, pada tahun 2002 dia dipromosikan sebagai Kepala Sekolah dan ditempatkan di SDN Wringin Telu 02. Pada tahun 2004 dia dimutasi ke SDN Puger Kulon 06 (sekarang bernama SDN Puger Kulon 04), sebelum akhirnya hijrah menjadi pejabat struktural, tepatnya sebagai Kepala UPT Balai Pengembangan Pendidikan pada April 2009. Tidak sampai 2 tahun menjalankan tugasnya di UPT BPP, Supriyono kembali berpindah tempat tugas, karena pada 4 Januari yang lalu dia dilantik menjadi Kasi Tenaga Tekhnis SMP/SMA/SMK di tubuh Dinas Pendidikan Jember.
             “ Mengacu pada pendapat Aristoteles bahwa manusia adalah bagian dari makhluk sosial, menurut saya secara naluri setiap manusia memiliki kecenderungan berorganisasi. Hanya saja besar kecilnya minat berorganisasi pada diri seseorang tidak sama. Bagi saya berorganisasi adalah hobby. Dan saya berkeyakinan, untuk mempercepat pendewasaan dan pematangan diri, kita bisa melakukannya lewat aktifitas berorganisasi,” ungkap Supriyono.
            Berbicara tentang PGRI, ayah dari  Alfian Khunaefi dan M. Rifki Alfani ini bertutur bahwa tidak ada yang tidak menarik dari organisasi para guru ini. “Karena sekian banyak persoalan guru menjadi tantangan bagi kita dalam rangka untuk membantu mereka. Dengan permasalahan yang luar biasa banyaknya itulah, menjadi romantika tersndiri bagi kita para pengurus PGRI. Selain itu, banyaknya persoalan juga membuat kita lebih sering bersosialisasi dengan teman-teman dalam rangka untuk memahami persoalan guru.”
            Menyinggung tugas barunya di tubuh Dinas Pendidikan, Supriyono berterusterang bahwa dirinya masih belum memahami benar seperti  apa tugas-tugasnya nanti, karena dia masih belum melakukan orientasi. “Tapi, apapun tugas yang diberikan, yang namanya pegawai tidak boleh berkata tidak siap. Untuk itu saya berusaha memaksimalkan diri dalam menghadapi tugas yang baru,” kata suami dari Alfiah, yang juga guru agama di SMK 03 Jember ini.