Minggu, 01 Januari 2012

Paceklik ikan Pelanggan PDAM di kecamatan Puger Terancam Menunggak

Musim paceklik nelayan yang terjadi sepanjang tujuh bulan terakhir ternyata berdampak pada pelanggan PDAM Puger. Pasalnya, banyak pelanggan yang mengalami penunggakan terhadap jadwal pembayaran. Kendati demikian pihak PDAM masih bisa memberi toleransi, hingga ada yang terlambat sampai lima bulan.


Kepala PDAM cabang Puger saat ditemui tidak ada dikantornya. Muhammad Suwandi menurut beberapa karyawan sedang beracara di Jember. Namun, Tuki Aswanto Kepala sub Divisi Administrasi PDAM cabang Puger berhasil memberikan keterangan. Dia menjelaskan bahwa dalam tujuh bulan belakangan ini dari 210 pelanggan hampir 10 prosennya menunggak.
Rata-rata pelanggan yang bermata pencaharian sebagai nelayan itu tidak mampu melunasi pembayaran tepat waktu. "Biasa kalau paceklik begini ada peningkatan penunggak," katanya saat ditemui di kantornya siang kemarin.
Namun hal itu tidak membuat saluran air pelanggan langsung diputus. Musim paceklik ikan kali ini membuat pihaknya sedia memberikan batas waktu toleransi. "Biasanya telat tiga bulan sudah kita putus, tapi karena musim ikan sedikit meski ada yang lebih dari empat bulan gak kami putus," ujarnya. Bahkan, ada juga yang sampai lima bulan terlambat tetapi tidak langsung diputus.
Hal itu dilakukan karena kondisi yang tidak mungkin dipaksakan. Namun demikian ada 5 pelanggan dalam Pebruari lalu yang diputus karena sudah melebihi batas yang terlampau jauh. "Ya kami putus, karena sudah melebihi batas lima bulan. Tapi saya yakin pelanggan itu akan segera menyambung lagi," katanya.
Dia menjelaskan dalam Januari tahun 2011 ini volume air yang disalurkan dari area sumber yang berasal dari Desa Kasian, Puger itu mencapai 37.066.041 liter. Karena ada sebagian yang mengalami penunggakan dan harus diputus karena tidak bisa menyelesaikan tunggakan maka di bulan berikutnya menurun hingga 34.957.113 liter.
Penurunan tersebut bukan hanya berasal dari pelanggan yang berkurang, karena dalam satu bulan terakhir hanya ada lima pelanggan yang tidak bisa ditolelir. Adapun penyebabnya adalah karena musim penghujan yang terus-terusan melanda Puger dan sekitarnya yang menjadi area saluran PDAM. Sehingga sepanjang 8 km saluran dari Desa Kasian, Grenden, Puger Wetan, Puger Kulon, mengalami penurunan volume penggunaan.
Melihat kondisi paceklik ini, bulan Maret 2011 dilakukan beberapa langkah. Slamet Harianto Kasubsi Tekhnik PDAM Puger menjelaskan adanya penurunan biaya pemasangan baru untuk pelanggan. "Biasanya setiap kali memasang baru seharga Rp 650 ribu. Tapi saat ini kami turunkan menjadi Rp 500 ribu karena paceklik," ungkapnya.
Dengan demikian, harapannya adalah untuk memberikan keringanan kepada calon pelanggan baru agar bisa menikmati air bersih PDAM untuk keperluan sehari-hari.

Tidak ada komentar: